Ridwan Kamil secara tegas membantah tuduhan tersebut melalui akun Instagram pribadinya. Ridwan menyatakan bahwa Jakarta akan tetap menjunjung tinggi prinsip Pancasila dan melayani seluruh golongan agama dengan adil.
Dengan komitmennya terhadap keberagaman dan kesetaraan, Ridwan Kamil mengingatkan pentingnya waspada terhadap informasi palsu yang dapat memecah belah masyarakat.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
==========
Kategori: Konten yang menyesatkan
Sebuah video di TikTok yang diunggah oleh akun @lenitaiwan27, menyebarkan klaim yang mengejutkan tentang pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono.
Video tersebut menyatakan bahwa RK dan Suswono berencana menjadikan Jakarta sebagai wilayah satu agama, yakni Islam, yang tentu saja memicu reaksi keras dari berbagai kalangan.
Selain itu, narasi provokatif menyebutkan bahwa Ridwan Kamil dan Suswono tidak mencerminkan Pancasila serta tidak menghormati prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
NARASI:
sepertinya mereka bukan orang Indonesia, .atau mereka anti bhinneka tunggal ika?
Ridwan Kamil dan Suswono memproklamirkan satu agama saja (Islam) utk DKJ. Cagub dan Cawagub ini jelas2 bukan orang Indonesia, karena tidak terapkan Pancasila. Seharusnya mereka kampanye di Arab atau daerah Hamas, Hisbullah, Houti.
Sumber: TikTok
https://www.tiktok.com/@lenitaiwan27/video/7422485764262350086
https://ghostarchive.org/archive/h1V7Y Arsip
==========
PENJELASAN:
Berdasarkan hasil penelusuran, Ridwan Kamil telah merespons dan memberikan klarifikasi yang tegas melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyebut bahwa tudingan tersebut tidak benar dan hanya bentuk fitnah yang bertujuan memecah belah masyarakat.
Ridwan Kamil, yang juga dikenal dengan panggilan Kang Emil, secara langsung membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa program “Maghrib Mengaji” yang diusulkan dalam kampanye hanyalah kelanjutan dari program serupa yang telah sukses diimplementasikan oleh Gubernur sebelumnya, Anies Baswedan.
Program tersebut, menurutnya, bukan dimaksudkan untuk menjadikan Jakarta sebagai wilayah dengan satu agama, melainkan untuk mendukung aspirasi masyarakat yang ingin mempertahankan tradisi keagamaan mereka.
“Klaim bahwa kami ingin menjadikan Jakarta sebagai wilayah satu agama adalah tidak benar. Jakarta adalah Indonesia, dan Indonesia adalah Pancasila. Kami berkomitmen untuk melayani seluruh golongan agama secara adil,” ujar Ridwan Kamil, mengutip dari laman instagramnya.
Ridwan Kamil juga menegaskan bahwa prinsip Pancasila dan keberagaman adalah landasan utama dalam memimpin Jakarta. Ia bahkan mencontohkan berbagai upaya konkret yang telah dilakukan selama masa kepemimpinannya di berbagai wilayah untuk menjunjung tinggi keberagaman. Salah satu contohnya adalah dukungan terhadap pembangunan rumah ibadah dan penyelesaian isu terkait gereja Yasmin di Bogor, yang menunjukkan komitmennya dalam menghormati semua agama.
Selain itu, Ridwan Kamil juga menekankan bahwa program-program keagamaan lainnya, seperti haji atau umrah bagi marbot masjid, akan dilanjutkan, tetapi dengan penyesuaian untuk memastikan bahwa semua agama mendapatkan perlakuan yang setara. Ia bahkan menyebut rencana untuk memfasilitasi umat Katolik berziarah ke Vatikan atau Yerusalem, serta memberikan kesempatan yang sama kepada penganut agama lainnya untuk mengunjungi tempat suci mereka.
Hoaks yang disebarkan melalui platform media sosial sering kali bertujuan untuk memprovokasi dan menciptakan polarisasi di tengah masyarakat, terutama menjelang momen politik seperti Pilkada. Ridwan Kamil menutup klarifikasinya dengan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh informasi yang tidak benar.
“Jangan terhasut, jangan termakan oleh hal-hal yang sifatnya mengadu domba,” katanya, seraya mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan dan kerukunan antargolongan di Indonesia yang plural.
Dengan demikian, klaim narasi dalam unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
REFERENSI:
Leave a Reply