Memang ada beberapa kasus keracunan di beberapa daerah, namun tidak ada laporan resmi mengenai kematian massal. Permen semprot yang diduga menjadi penyebab insiden tersebut terdaftar di BPOM, meski izin edarnya telah habis.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
==========
Kategori: Konten yang menyesatkan
Sebuah video yang beredar di Facebook dari akun @repina082, mengeklaim bahwa banyak anak-anak meninggal dunia akibat keracunan permen semprot asal Cina.
Video tersebut menampilkan suasana rumah sakit dengan beberapa anak SD yang sedang dirawat, serta botol-botol yang disebut sebagai kemasan permen semprot. Klaim ini mengundang kekhawatiran besar di kalangan orang tua.
NARASI:
Waspada akan anak² ela mili jajanan kilau si vidio te, imander imparahan vidio ituh dengan anak ketuh luare!
*_BREAKING NEWS…!!!
*ORANG TUA WASPADA. BANYAK ANAK KECIL MENINGGAL*
*PERMEN SPRAY BUATAN CHINA Adalah PRODUK Yang SANGAT BERBAHAYA.*
*MOHON* Jagalah Putra- Putri Anda Agar Hal Seperti ini Tidak Terjadi dan Jangan Lengah Dalam Pengawasan Anda Sebagai Orang Tua.
*Bagi pedagang* Mohon Untuk Tidak Menjual Produk ini.
Karena Membahayakan Banyak Orang, Terutama Anak Kecil.
Silahkan SHARE Ke Group WA Atau ke Orang Agar Mereka Juga Mendapatkan Informasi ini.
*Semoga BERMANFAAT*
Sumber: Facebook
https://archive.ph/IpjC2 Arsip
==========
PENJELASAN:
Menurut hasil verifikasi dari Tempo, video yang beredar memang menunjukkan peristiwa nyata, yaitu beberapa siswa SD Negeri 39 di Kota Palembang yang diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi permen semprot. Kejadian ini berlangsung pada 30 Juli 2024 dan menyebabkan empat siswa harus dirawat di rumah sakit. Namun, tidak ada siswa yang meninggal dunia akibat insiden ini, seperti yang diklaim dalam video tersebut.
Video yang beredar juga identik dengan laporan berita yang disiarkan oleh Berita Satu pada 1 Agustus 2024. Berita tersebut menampilkan suasana di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit di Palembang yang sedang merawat beberapa siswa akibat dugaan keracunan permen semprot. Pada video tersebut, memang terlihat botol-botol yang diduga sebagai kemasan permen semprot, namun laporan resmi tidak pernah menyebutkan adanya kematian akibat permen tersebut.
Sebagai informasi tambahan, permen semprot yang diduga menyebabkan keracunan siswa di Palembang adalah produk bermerk QeQe, yang diproduksi oleh PT Aneka Anugrah Abadi di Jakarta Barat dan Tangerang, Banten. Produk ini terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor registrasi MD266631013261. Namun, izin edarnya telah habis sejak 11 April 2023.
Berdasarkan aturan BPOM, produk yang izinnya habis masih dapat beredar selama dua tahun setelah izin kadaluarsa. Meski demikian, permen ini masih diduga sebagai penyebab keracunan dalam beberapa kasus yang dilaporkan.
Kejadian keracunan akibat permen semprot bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Beberapa insiden serupa pernah dilaporkan di berbagai daerah, antara lain:
- Cirebon, 2014: Sebanyak 36 anak SD Negeri Cirebon Girang 1 diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi permen semprot.
- Tulungagung, 2019: Delapan siswa TK di Kabupaten Tulungagung juga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi permen semprot.
- Banyumas, 2023: Sebanyak 31 siswa SD Negeri 2 Kedungwuluh mengalami mual, muntah, dan gejala lain yang diduga akibat mengonsumsi permen semprot.
Meskipun ada beberapa laporan mengenai keracunan, tidak ada laporan resmi yang menyebutkan adanya kematian massal seperti yang disebarkan dalam klaim di video viral tersebut.
Klaim yang beredar di media sosial sering kali menimbulkan keresahan tanpa didasari fakta yang valid. Dalam kasus ini, meski benar terjadi keracunan di beberapa wilayah yang diduga akibat permen semprot, klaim tentang banyaknya anak yang meninggal dunia adalah tidak benar.
Dengan demikian, klaim narasi dalam unggahan tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
REFERENSI:
https://cekfakta.tempo.co/fakta/3176/keliru-banyak-anak-meninggal-karena-permen-semprot-asal-cina
https://news.republika.co.id/berita/nakecn/puluhan-anak-sd-keracunan-permen-semprot
Leave a Reply